Minggu, 18 Desember 2016

Pacaran? Boleh Gak sih? [ PART 1 ]

Hello gais~
Ini Authornya emang males bener yak wkwkwk, bikin blog tapi kagak pernah diisi (paan coba). Tenang Author punya banyak blog yang bernasib sama kok kayak blog ini wkwkwk, yaaaaa~ kira kira ada belasan blog sampah yang sudah dihasilkan oleh Author kampret blogger satu ini wkwkwk. Oke kita langsung ke topik aja.



PACARAN?  Siapa sih disini yang gak pernah suka sama seseorang? XD buat kalian yang sudah menginjak masa SMP pasti sudah pernah merasakan cinta cintaan bukan? jujur aja deh wkwkwk. Menurut Author itu wajar kok di masa masa SMP dimana pemikiran dan tubuh kalian berkembang akan banyak hal hal baru yang kalian dapatkan, termasuk Perasaan tertarik pada lawan jenis. Nah, jadi apakah kalian tipe orang yang menganggap bahwa Cinta itu harus dinikmati (ingat dalam batas wajar, Author juga menyarankan jika kalian Pacaran nantinya, konsultasikan atau sering sering lah untuk sharing dengan orang yang lebih dewasa agar mereka dapat mengontrol dan menjelaskan tahapan apa dan bagaimana cara agar membuat hubungan kalian dengan lawan jenis itu bisa mendatangkan hal baik. *Tidak seperti Author*), atau kalian menganggap kalian belum cukup umur atau tidak mau memikirkan masalah ini dahulu (tanggapan ini benar adanya juga, jika kalian memang orang yang tidak mau memikirkan masalah ini, jangan dipikirkan dulu! kalian gak cupu kok, kalian gak pacaran temen kalian pacaran so what, itu Hak mereka dan Hak kamu kan, kalian masing masing punya Hak.). Seperti yang sudah Author jelaskan, kedua pilihan itu TIDAK SALAH! coba lihat dan cari kelebihan dan kelemahan dari setiap tanggapan dari banyak sisi, gak selamanya pacaran itu membawa hal buruk. Malahan, dari pengalaman Author yang pacaran sembunyi sembunyi, hubungan Author malah kacau, kita melakukan banyak dosa. Kenapa? karena menurut Author usia kalian memang mudah dipengaruhi (terutama yang masih di level SMP), nah gimana cara untuk mengatasi masalah ini? ORANG TUA adalah jawabannya, sekarang kita ngomongin orang tua.

Ada 2 tipe (atau mungkin lebih, tapi Author cuma merasakan dua hehehe) yang ada di dunia ini.
1. Orang Tua yang membebaskan anaknya, namun tetap mengontrol anaknya (ini biasanya paling bagus).
2. Orang Tua yang overprotective atau terlalu mengekang anaknya (biasanya anak yang orang tuanya seperti ini, akan mudah dipengaruhi).

Kedua tipe orang tua diatas baik bukan, mereka hanya ingin yang terbaik dan ingin menjaga anaknya agar mereka tidak jatuh ke dalam sesuatu yang salah. Tapi, janganlah sampai para orang tua terlalu mengekang anaknya (maaf Author belum pernah menjadi orang tua tetapi ini hanya opini Author), silahkan protective, tapi jangan over. Contoh, orang tua melarang anaknya pacaran (karena ini topik kita jadi kita bahas ini saja), jangan stop disitu,tanyakan pada anak Anda tentang topik ini, mungkin anak anda sedang jatuh cinta, atau mengagumi seseorang, atau hal yang lain. Mereka dalam kebingungan karena hal ini baru bagi mereka, nah orang tua yang sudah paham mengenai masalah ini, bisa mencoba untuk berdiskusi dengan sang anak, ini juga dapat membuat si anak merasa "Oh, aku punya mama yang protective, mama papa larang aku pacaran tapi ternyata ini ya alasannya". Setidaknya mereka akan berfikir sebelum memutuskan bagaimana dia kedepannya. Tapi bayangkan kalau Anak anak dipengaruhi oleh orang lain dan para orang tua bersikap "Ingat! awas kalo kamu sampe pacaran!" sang anak akan merasa orang tuanya tidak  mau mendengarkan dia, bahkan sang anak merasa, "orang ini lebih mau mendengarkan saya ketimbang orang tua saya, kenapa saya harus menurut sama orang tua saya, toh saya masih berbuat baik sama orang tua saya". Dan mereka pun akan rela menyerahkan banyak hal pada orang yang dianggapnya membuat dia merasa nyaman.

mungkin segini dulu yang bisa Author sampaikan, buat kalian yang ingin bertanya silahkan tanyakan pada kolom komentar~ terima kasih sudah mau membaca postingan gak jelas ini hehehe~


Salam,
Author.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar